Berdirinya Museum Prabu Geusan Ulun berawal dari terbentuknya “ Yayasan Pangeran Aria Suria Atmadja
(YPASA) pada tahun 1950 dengan Akte Notaris Mr. Soedja No. 59 / 28 April
1950, kemudian berubah menjadi Yayasan Pangeran Sumedang “ (YPS)
dengan Akte Notaris Tan Eng Kiam No. 98 / 21 April 1955. YPASA / YPS
sebagai lembaga yang bertujuan mengurus, memelihara dan mengelola barang
Wakaf Kangdjeng “ Pangeran Aria Soeria Atmadja “ (PASA) Bupati Sumedang
1882 – 1919 .
Pada tanggal 7 – 13 Maret 1974 di Sumedang diadakan Seminar Sejarah
Jawa Barat yang dihadiri oleh para ahli-ahli sejarah Jawa Barat. Pada
kesempatan yang baik itu Sesepuh YPS dan Warga Sumedang mengusulkan
untuk mengganti nama Museum YPS yang disampaikan pada forum Seminar
Sejarah Jawa Barat. Dan salah satu hasil dari Seminar Sejarah Jawa Barat
tersebut dapat diputuskan dan ditetapkan untuk memberi nama Museum YPS,
diambil dari nama seorang tokoh yang karismatik yaitu Raja terakhir
Kerajaan Sumedanglarang yang bernama “Prabu Geusan Ulun”. Maka pada
tanggal 13 Maret 1974 Museum YPS diberi nama menjadi Museum “Prabu
Geusan Ulun - Yayasan Pangeran Sumedang.
Museum ini
terletak di komplek bangunan pemerintahan kira-kira sebelah
selatan alun-alun Sumedang.
|
Kunjunganku bersama Iti ke Museum Prabu Geusan Ulun (15 Januari 2012)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kunjunganku bersama Eneng, Gia, Iti, dan Karlina ke Museum Prabu Geusan Ulun (24 Maret 2012)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar