1.
Sejarah
Jenis singkong Manihot
esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian
dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk
modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di
Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot
yang liar ada banyak, semua varitas Manihot
esculenta dapat dibudidayakan.
Produksi
singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian
besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia.
Singkong ditanam
secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar
tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16
ke Nusantara dari Brasil.
2.
Klasifikasi
Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Upafamili : Crotonoideae
Bangsa : Manihoteae
Genus : Manihot
4.
Fisiologi
Tanaman singkong sebenarnya
memiliki organ reproduksi generatif berupa bunga. Bunga jantan dan bunga betina
terletak pada satu tanaman, sehingga disebut bunga berumah satu atau monoceus.
Karena proses reproduksi generatif singkong cukup lama, sehingga untuk
mempercepat proses perbanyakan singkong dilakukan secara vegetatif. Perbanyakan
vegetativ singkong secara holtikultural dilakukan dengan stek batang, umumnya
batang dipotong sekitar 20 cm dengan 4-5 nodus.
5.
Peranan
Umbi singkong
merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat
miskin protein. Sumber protein yang bagus
justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar